Bayangkan chalet kayu di pegunungan Alpen Swiss, di mana aroma Rösti menguar dari wajan, menyapa seperti udara pagi yang segar. Kentang parut yang renyah di luar dan lembut di dalam ini adalah kebanggaan kuliner Swiss. Sendok Sejagat menghadirkan resep autentik ini ke dapurmu. Tidak seperti spanish tortilla yang berbasis telur, rösti fokus pada kemurnian kentang. Oleh karena itu, pecinta kuliner Eropa wajib mencobanya. Dengan demikian, sarapan atau makan malam jadi seperti liburan di Bern!
Warisan Kuliner Swiss
Rösti adalah hidangan tradisional Swiss, terutama dari wilayah berbahasa Jerman seperti Bern dan Zürich, awalnya sebagai sarapan petani. Kentang parut digoreng hingga keemasan, menciptakan tekstur renyah yang kontras dengan bagian dalam yang lembut. Selain itu, berbeda dari potato dauphinoise yang creamy, rösti sederhana namun memikat. Akibatnya, cocok untuk sarapan, makan siang, atau pendamping hidangan utama. Dengan begitu, hidangan ini membawa jiwa Alpen ke meja makan. Maka dari itu, rösti jadi favorit di kafe-kafe Swiss.
Bahan untuk Kerenyahan Alpen
-
Bahan Utama:
-
500 g kentang (berpati, seperti russet, kupas)
-
1 bawang bombay kecil (parut, opsional)
-
1 sdt garam
-
1/2 sdt merica
-
3 sdm mentega
-
2 sdm minyak sayur
-
-
Pelengkap:
-
Telur mata sapi
-
Keju swiss (parut, opsional)
-
Peterseli cincang
-
Apel saus (atau krim asam)
-
Peralatan yang Dibutuhkan
Parutan untuk kentang, wajan antilengket untuk menggoreng, dan spatula untuk membalik rösti. Selain itu, kain bersih memudahkan memeras kentang. Dengan demikian, proses memasak jadi lebih rapi.
Langkah Menyulap Rösti
-
Siapkan kentang. Parut kentang kasar, rendam dalam air dingin 5 menit untuk menghilangkan pati. Tiriskan, peras dengan kain bersih hingga kering. Dengan begitu, rösti akan renyah.
-
Campur bahan. Campur kentang parut, bawang (jika digunakan), garam, dan merica dalam mangkuk. Aduk rata. Oleh karena itu, rasa akan merata.
-
Goreng rösti. Panaskan 1 sdm mentega dan 1 sdm minyak di wajan antilengket. Bentuk adonan kentang menjadi lingkaran pipih (atau beberapa kecil). Goreng dengan api sedang 5–7 menit per sisi hingga keemasan. Tambah mentega jika perlu. Akibatnya, rösti punya kulit renyah.
-
Cek tekstur. Pastikan bagian luar renyah dan dalamnya lembut. Gunakan spatula untuk membalik dengan hati-hati. Dengan demikian, rösti tetap utuh.
-
Sajikan hangat. Tata rösti di piring, tambah telur mata sapi dan taburi peterseli. Sajikan dengan apel saus atau keju swiss parut untuk sentuhan Alpen. Alhasil, meja makanmu jadi seperti chalet Swiss!
Kerenyahan Pegunungan Alpen
Rösti memikat dengan kulit keemasan yang renyah dan bagian dalam yang lembut seperti awan. Bawang menambah manis alami, sementara mentega memberi aroma kaya. Namun, pastikan kentang benar-benar kering sebelum digoreng untuk hasil renyah. Oleh karena itu, peras kuat-kuat. Dengan demikian, setiap gigitan menghadirkan pesona pegunungan Swiss.
Kunci Rasa ala Swiss
Sendok Sejagat membagikan rahasia untuk rösti yang sempurna. Pertama, pilih kentang berpati untuk tekstur ideal. Kedua, gunakan mentega asli untuk aroma autentik. Ketiga, goreng dengan api sedang agar matang merata tanpa gosong. Selain itu, tambah sejumput pala untuk sentuhan hangat. Akibatnya, rösti-mu akan terasa seperti disajikan di kafe Zürich!
Momen Makan yang Hangat
Sajikan Rösti panas dengan telur mata sapi dan segelas anggur putih Swiss untuk nuansa Alpen sejati. Tambah keju swiss parut untuk rasa kaya. Ingin lebih banyak rasa Eropa? Jelajahi pasta carbonara di Sendok Sejagat untuk inspirasi. Dengan begitu, sarapan atau makan malam jadi petualangan Swiss. Maka dari itu, siap-siap tamumu terpukau!
Mengapa Rösti Begitu Dicinta?
Rösti disukai karena kesederhanaannya yang memikat, dengan tekstur renyah dan rasa kentang yang murni. Selain itu, fleksibilitasnya membuatnya cocok sebagai sarapan atau pendamping. Dengan demikian, hidangan ini jadi andalan di Swiss, dari rumah hingga restoran. Akibatnya, setiap suap membawa cerita Alpen yang hangat.
Lanjutkan Petualangan Kuliner Eropa
Temukan resep masakan Eropa lainnya dari Sendok Sejagat. Selain itu, bagikan pengalaman masakmu di kolom komentar. Dengan demikian, kita bisa saling inspirasi dengan cita rasa Eropa. Maka dari itu, ayo masak!