Halo, pecinta ayam pedas ndower! Sendok Sejagat mengajak kamu langsung bikin Ayam Penyet ala Surabaya–Lamongan–Malang sendiri. Oleh karena itu, kamu menikmati ayam kampung yang digoreng sampai kulitnya garing dengan daging empuk berbumbu kuning, lalu kamu penyet bersama sambal bawang tomat dan cabe rawit mentah yang nendang banget. Kamu menyajikannya dengan lalapan timun dan kemangi, nasi panas, serta tahu tempe goreng — hidangan brutal yang selalu bikin antrean panjang di Mbok Penyet, Wong Solo, atau warung pinggir jalan Bangkalan sejak 1980-an. Dengan demikian, kamu langsung membawa aroma sambal mentah panas dan seruan “nendang tenan, rek!” ke meja makan malam rumah.
Kali ini, pertama-tama, kamu mempelajari trik mengungkep ayam berbumbu kuning lalu menggorengnya sampai kulit benar-benar garing dan daging tetap juicy. Selain itu, kami membagikan resep sambal penyet mentah super pedas serta versi tumis jika kamu ingin rasa lebih awet. Oleh sebab itu, siapkan ayam kampung 1 ekor dan 50 biji cabe rawit merah, lalu kita mulai sekarang juga!
Mengenal Ayam Penyet Lebih Dekat
Ayam Penyet merupakan ayam goreng khas Jawa Timur yang orang tekan langsung di atas sambal mentah pedas nendang. Karena itu, kamu mengungkep ayam dengan bumbu kuning, menggorengnya sampai kering, lalu mengulek sambal dari cabe rawit, bawang, tomat, dan terasi. Setelah sambal siap, kamu penyet ayam tepat di atasnya, lalu menyantapnya bersama nasi panas dan lalapan segar. Dengan demikian, para juragan penyet Surabaya menegaskan bahwa versi asli wajib memakai ayam kampung (bukan broiler), sambal mentah dengan cabe rawit melimpah dan terasi bakar, serta teknik goreng dua kali — mereka menolak ayam bakar atau sambal matang!
Yuk, langsung kita siapkan bahan-bahannya!
Daftar Bahan Ayam Penyet (4–6 porsi Jatim)
Bahan Ayam Ungkep
- 1 ekor ayam kampung (1–1,5 kg) potong 8–12
- Bumbu halus: 12 bawang merah + 8 bawang putih + 6 kemiri + 5 cm kunyit + 4 cm jahe + 3 cm lengkuas + 2 sdt ketumbar
- Daun salam + serai + garam + gula
Sambal Penyet Nendang
- 50 cabe rawit merah (kurangi kalau takut)
- 10 cabe merah besar
- 10 tomat merah kecil
- 15 bawang merah
- 5 bawang putih
- 2 sdt terasi bakar
- Garam + gula + jeruk limau
Pelengkap Wajib
- Nasi putih panas
- Lalapan: timun, kemangi, kol
- Tahu tempe goreng
- Kerupuk udang
Langkah-Langkah Membuat Ayam Penyet
- Ungkep Ayam Empuk Tumis bumbu halus + serai + daun salam sampai matang harum. Masukkan ayam + air secukupnya, ungkep api kecil 45–60 menit sampai empuk dan bumbu meresap (bisa presto 30 menit).
- Goreng Kering 2 Kali Angkat ayam, tiriskan. Goreng pertama api sedang 5 menit. Angkat, dinginkan 20 menit. Goreng kedua api besar 3–5 menit sampai kulit golden garing renyah.
- Bikin Sambal Penyet
- Versi mentah: ulek kasar cabe + bawang + tomat + terasi bakar + garam + gula + perasan limau.
- Versi tumis: tumis semua bahan kecuali limau 5 menit, ulek kasar, tambah limau.
- Penyet Ayam Taruh sambal di cobek batu, letakkan ayam goreng panas di atas, penyet pelan dengan ulekan supaya sambal menempel dan ayam agak gepeng.
Penyajian Ayam Penyet
Kamu tata ayam penyet sambal di piring besar, kelilingi lalapan + tahu tempe + kerupuk. Sajikan dengan nasi panas — gigit ayam garing → sambal nendang → lalapan segar → langsung “aduhhh pedesss nendang, mantap tenan rek!”
Tips Sukses dari Sendok Sejagat
- Ayam kampung mutlak — broiler kurang juicy dan kulit lembek.
- Sambal mentah = lebih nendang segar, tumis = lebih awet.
- Penyet pelan — jangan sampai ayam hancur.
- Cabe rawit jangan diskip — itu nyawa nendang khas Jatim.
Cara Penyajian & Paduan Menu
Kamu hidangkan sebagai makan malam keluarga, arisan, atau hajatan Jatim. Selain itu, cocok dipadukan dengan Pecel Lele dan es teh manis. Sebagai tambahan, putar campursari Jatim atau dangdut koplo pelan. Oleh karena itu, jelajahi juga koleksi lengkap Resep Masakan Indonesia kami!
Penutup
Sekarang kamu bisa bikin Ayam Penyet seenak Mbok Penyet atau Wong Solo langsung dari dapur sendiri. Oleh karena itu, beli ayam kampung dan cabe rawit pagi ini — malam ini Jawa Timur sudah ada di piring, “nendang tenan lah, pedess e pol!”
